Koneksi Antar Materi 3.1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI KEBAJIKAN PADA PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 KONEKSI ANTAR MATERI


MODUL 3.1. 

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI KEBAJIKAN PADA PEMIMPIN PEMBELAJARAN


Oleh 

ERLINA INDRAWATI, S.Pd, M.Pd
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 6 PROPINSI BENGKULU



Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosopi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara “Ing ngarso sung tuladha, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” menjadi patokan penting bagi seorang pemimpin pelajaran dalam mengambil keputusan. Dalam berbagai kasus yang terjadi pada dunia pendidikan, seorang pemimpin pasti akan berhadapan dengan berbagai dilemma yang berkaitan dengan berbagai kepentingan. Untuk memutuskan kasus berdilema ini banyak hal yang perku dipertimbangkan oleh pemimpin tetapi pada akhirnya,keputusan terakhir yang diambil harus berpihak kepada murid. 

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sekolah adalah institusi moral yang dirancang sedemikian rupa untuk mengajarkan norma-norma social yang mengandung nilai kebajikan. Disekolah, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan contoh teladant erhadap seluruh warga sekolah bahwa dalam melaksanakan roda sekolah kita harus mengedepankan kepentingan murid yang menjunjung tinggi nilai- nilai kebajikan universal. Prinsip pengambilan keputusan yang benar harus dijalankan sesuai dengan regulasi juga intuisi sebag sebagai pemimpin juga pendidik mempunyai tanggung jawab moral dalam menciptakan generasi yang beretika.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Sepanjang pembelajaran modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan oleh pemimpin pembelajaran saya menadapatka banyak sekali ilmu dan penegtahuan baru terkait pengambilan keputusan. Perbedaan yang tipis sekali antara kasus dilemma etika dan bujukan moral terkupas habis dalam diskusi pembelajaran ini sehingga menambah pemahaman tentang paradigma dan prinsi serta langkah yang harus diambil sebelum pengambilan keputusan. Kegiatan Coaching merupakan pintu penting yang bisa dilakukan untuk membahas jelas tentang akar permasalahan agar apat memilih keputusan terbaik sesuai urutan konsep secara runtut.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosional sangat penting dalam pengambilan keputusan yang berdilema etika. Pengujian keputusan benar versus benar juga benar versus salah itu memiliki perbedaan yang sangat tipis jika konsepnya tidak dipahami secara detil. Ketika berhadapan pada kasus dilemma etika atau bujukan moral, tentu saja kita akan berhadapan dengan pro dan kontra. Disini keterampilan guru dalam mengelola social emosional sangat memegang peranan penting. Sebab kemampuan setiap orang dalam memberikan pendapat juga merespon kritikan atau saran juga berbeda tergantung pada kepiawaiannya mengelola aspek social emosional.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Peran dan nilai yang dianut oleh seorang pendidik adalah sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu menuntun murid menemukan jati dirinya sesuai dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal. Dalam beberapa studi kasus yang berfous pada masalah moral dan etika, setiap keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh pendidik yang kemudian akan mejadi rujukan sekolah dan seluruh wargnaya.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tentu saja akna berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dalam mengambil keputusan yang tepat, seorang pemimpin perlu melakukan beberapa kajian terkait paradigma, prinsip juga konsep dengan segala macam uji yang tentunya keputusan akhir yang diambil tetap berpihak pada murid yang mengandung kebajikan universal.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Beberapa tantangan yang mungkin timbul dalam pengambilan keputusan keputusan berdilema etika adalah pro dan kontra terhadap hasil keputusan. Tetapi dalam kehidupan sudah lumrah bahwa tidak mudah menyenangkan semua orang. Asalkan keputusan yang kita ambil tetap berdasar pada nilai kebajikan, berpihak pada murid serta dilakukan dengan rasa tanggung jawab, insya allah segi manfaatnya akan lebih banyak dari pada mudharat.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Meredeka belajar berarti menebalkan laku murid sesuai dengan nilai kebajikan yang melekat pada setiap individunya. Untuk memutuskan  pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda, guru bisa menerapkan pola pembelajaran berdifferensisi dengan menciptakan suasana variative lewat diferensisi konten, differensisi proses juga differensiasi produk. Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini nantinya diharapkan murid bisa mengaplikasikan kemampuannya yang berbeda itu sesuai dengan kodrat alam dengan tidak melupakan kodrat zaman.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Tentu saja keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat berpengaruh penting bagi masa depan murid-muridnya. Anak adalah benih yang tumbuh dengan bawaan kodrat yang telah dimilikinga. Sementara sekolah adalah lading tempat benih bertumbuh dan guru adalah petani yang merawat benih itu tumbuh menjadi tumbuhan sesuai kodrat yang dibawa benih. Perawatan yang dilakukan guru, keputusan pemeliharaan, teladan dalam pembentukan social emosiaonal sangat berperan besar dalam pertumbuhan anak akan mejadi tanaman yang kerdil atau subur. Oleh karena itu, sebagai emimpin pembelajaran keputusan guru haruslah diambil dengan mengedepankan kepentibgan murid yang mengandung nilai kebajikan universal.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Koneksi antar materi dengan dengan modul sebelumnya:

Sekolah merupakan institusi moral yang dirancang untuk mengajarkan norma social dan etika.Seluruh focus pembelajaran haruslah berpihak pada murid. (modul 1.1)

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran akan merefleksikan nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh guru sebagao pendidik yang juga berperan dalam pemimpin pembelajaran juga komunitas (modul 1.2)

Visi dan misi jangka panjang di sekolah merupakan tolak ukur yang akan dicapai dalam memajukan sekolah sehingga berhubungan dengan keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin. (modul 1.3)

Dalam mengambil keputusan yang berdilema etika, seorang pemimpin haruslah berpegang teguh pada nilai kebajikan universal, berpihak pada murid juga dilakukan dengan rasa tanggung jawab (modul 1.4)

Kebutuhan murid yang berbeda sesuai odratnya membuat guru sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa membuat keputusan yang tepat dalam memilih konsep,konten juga startegi pembelajaran yang tepat agar hasil akhir anak mencapai kodratnya dengan nilai kebajaikan bisa tercapai. Pembelajaran berdiferensiasi memberikan pilihan kepada pemimpin pembelajaran dalam merefleksikan kemampuan agar murid bisa mencapai tujuan sesuai dengan kodratnya. (modul 2.1)

Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin, bekal pengendalian aspek social emosional sangat memegang peranan penting agar keputusan yang diambil bisa lebiha berdampak positif bagi oarng banyak (modul 2.2)

Coaching merupakan cara yang bagus untuk dilalui sebelum keputusan berndilemma etika maupun bujukan moral ditentukan. Dengan coaching kita bisa merunut akar maalah, missing problem serta kemungkinan opsi trilemma dalam menemukan jalan keluar dari suatu permasalahan.( modul 2.3)

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya tentang modul ini adalah, tentang kasus bujukan moral, pengujian keputusan sudah jelas antara Benar dan Slah. Sedangkan untuk kasus dilemma etika, keputusan yang diambil adlah keputusan yang benar lawan benar tetapi keduanya bertolak belakang. Namun demikian, apapun keputusan yang diambil tidak ada yang salah sepanjang itu berpihak pada murid, mengandung nilai kebajikan. Untuk mengambil keputusan berdilema etika ada Sembilan konsep yang perlu dikaji sebelum kita sampai pada proses pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajarai modul ini saya pernah mengambil keputusan yang berdilema etika. Hal yang saya lakukan sebelum sampai pada keputusan memang melalui berbagai proses terutama tentang penimbangan dampak posotif dan negative. Bedanya dengan modul ini mungkin dalam mengambil keputusan saya tidak selengkap ini menjalankan urutan konsepnya untuk sampai pada keputusan. Tetapi asil akhir tetap pada pemikiran tentang keberpihakan pada murid. 

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini saya lebih memahami bahwa dalam prose pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan pada pemimpin pembelajaran ternyata saya harus melalui berbagai macam pertimbangan dan uji agar keputusan yang diambil bnyak manfaatnya.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Topik modul ini sangat penting dalam membekali saya sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan agar saya bisa memutuskan sesuatu hal yang tetap berpegang teguh pada nilai kebajikan, berpihak pada murid dan dapat melaksanakan keputusan dengan rasa tanggung jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

COACHING DAN SUPERVISI AKADEMIK

SMPN 14 Bengkulu Selatan: Tentang Cinta dan Mimpi Indah

Mengawal Cinta Bidadari

Flash Blogging, Dari Sudut Istana, Menuju Indonesia Maju

Neti Suriana, Sosok Multi Talenta, Lulusan Pertanian, Pekerja Sosial dan Penulis Buku Populer.

Pantai Berkas, Arena Wisata Keluarga Ramah Balita